Langsung ke konten utama

Mengembalikan anggrek ke rumahnya


hollywood style sebelum penanaman - fxmuchtar
hollywood styel sebelum penanaman - fxmuchtar
Sadar bahwa habitat anggrek semakin tergerus oleh pembalakan hutan dan perburuan anggrek, maka anggota ENCLASI (Enclave Anggrek Indonesia), Grup pencinta anggrek spesies di FB, berkeinginan mengembalikan sebagian koleksi mereka ke hutan.
Oleh karena itu ketika ada momentum Pameran Anggrek Asia Afrika di Bandung (Mei 2011), Saat itu berkumpul para pencinta anggrek dari seluruh nusantara, mulai dari kolektor hingga penjual, Muncullah ide untuk menanam anggrek di hutan, rumah aslinya.

Menanam di hutan? Hutan mana? Saat itu diusulkan untuk menanam kembali anggrek-anggrek di TAHURA (Taman Hutan Raya) Ir. H. Djuanda di Bandung. Selain pada saat itu para pencinta anggrek sedang berkumpul, sehingga memudahkan mobilisasi penanaman, juga ada kesediaan dari pihak TAHURA untuk menjaga anggrek-anggrek yang ditanam. Maklum saja, ada kekhawatiran dari teman-teman bahwa anggrek-anggrek yang ditanam akan raib tak lama setelah penanamannya. Rupanya kejadian seperti itu sering terjadi di tempat lain. Pertimbangan lainnya, karena lokasi TAHURA dekat dengan rumah saya, sehingga memudahkan untuk memeriksa dan memantau perkembangan anggrek.
membiasakan sejak dini - fxmuchtar
membiasakan sejak dini - fxmuchtar
Selain problem keamanan yang cukup pelik dan alot, problem kedua adalah masa tanam yang mendekati musim kemarau sangat menjadi perhatian para anggota. Apakah anggrek-anggrek itu bisa bertahan di musim panas yang tak bisa diprediksikan.
Tak mudah meyakinkan para anggota untuk mau menyumbangkan sebagian koleksinya. Akhirnya, setelah melewati berbagai macam pertimbangan, argumentasi dan motivasi, penanaman anggrek dilaksanakan di TAHURA Ir. H. Djuanda. Semua dilakukan dengan keyakinan bahwa harus ada yang memulainya. Adapun rintangan yang ada harus diselesaikan.
Antusiasme anggota Enclasi sangat membanggakan. Penanaman pertama dapat dikumpulkan 204 tanaman yang terdiri dari 49 spesies. Koleksi yang terkumpul pun tak main main. Mulai dari yang umum sampai yang sudah langka.
Tak sampai di situ saja, setelah melihat proses dan keamanan TAHURA, maka beberapa teman mengirimkan kembali anggrek-anggreknya, sehingga harus ada penanaman sesi II dan bahkan III. Sesi dua dapat menanam anggrek sebanyak 157 tanaman yang terdiri dari 77 spesies. Sayangnya penanaman sessi III belum bisa dilaksanakan karena masalah kesibukan tiap anggota.
berbunga di TAHURA - Fxmuchtar
berbunga di TAHURA - Fxmuchtar
Sekarang, setelah hampir setahun penanaman bagaimana hasilnya. Berita buruknya, banyak anggrek mati. Hal itu sebagaimana sudah diprediksi berkaitan dengan waktu penanaman yang mendekati kemarau. Berita bainya banyak juga yang hidup, tumbuh dan berbunga. Faktor keamanan yang dikhawatirkan tak terjadi. Semua anggrek tetap ada seperti awal ditanamnya. Kalaupun tidak ada, biasanya karena pengikatnya tak kuat sehingga terjatuh. Anggrek –anggrek yang terjatuh itu mesti diikat kembali dan ditempatkan pada tempat yang aman
Ke depan ada mimpi yang ingin direalisasikan, MENANAM 1000 ANGGREK BULAN (Phalaenopsis amabilis). Semoga saja anggrek-anggrek itu betah di rumahnya.
anggrek yang siap ditanam - fxmuchtar
anggrek yang siap ditanam - fxmuchtar
Ayo menanam - fxmuchtar
Ayo menanam - fxmuchtar

Komentar

  1. Saya mah pengen punya bonsai kang...ada punya bakalan bonsai gak kang?hehehe

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jombang dan Tempuyung, (hampir) Serupa tapi Tak Sama

Tulisan saya berjudul Jombang Ternyata bisa dimakan , yang dishare di Grup herba facebook mendapat tanggapan berharga. Dari tanggapan seorang facebooker -dengan nama yang unik, Senopati Visionaris Revolusi Energi  saya mengetahui bahwa jombang dan tempuyung adalah tumbuhan yang berbeda namun mirip. Dari sisi nama jombang memiliki nama latin Taraxacum officinale, sedang tempuyung punya nama latin Sonchus arvensi. Saya juga sempat dibuat bingung oleh penyebutan dua nama berbeda itu untuk satu tumbuhan. Dan.... setelah dijelaskan mas Seno saya mengerti bahwa jombang dan tempuyung itu (hampir) serupa tapi tak sama. Menurut apa yang bisa saya tangkap dari masukan di grup, perbedaan mencolok jombang dan tempuyung (selain namanya beda) adalah dari bentuk fisik. 1. Daun. a. Jombang dan tempuyung mempunyai daun yang hampir mirip. Pinggiran daunnya bergerigi. Yang beda adalah, kalau jombang permukaan daunnya halus dan mengkilat sementara tempuyung, cenderung agak kasar...

Vertikal Garden dengan Botol Bekas

  Setelah menyaksikan sebuah video di Youtube tentang pembuatan vertikal garden dengan menggunakan botol kemasan bekas, maka saya juga mencoba membuatnya.Bahan yang saya pakai adalah botol kemasan 1 liter, cutter, gunting, tali dan media tanam.  Sebelum bahan lengkap, saya sudah menyemai bibit sosin sepekan sebelumnya. Bibit sayuran biasanya memang cuma sepekan (ada juga yang 10 hari)akan bertunas dan siap untuk ditanam. Hal itu dilakukan untuk efisiensi waktu. Jadi sambil mengumpulkan botol bekas, bibit bisa disemai.

Gunting Taman. Ragam dan Fungsinya

Agar tanaman kita selalu tampak indah, tentu kita harus rajin "meriasnya". Untuk itu, kita perlu memiliki alat berupa gunting. Kendati bahan dasar gunting sama-sama terbuat dari baja (stainless steel) dan sama-sama untuk memotong, tapi fungsi tiap gunting berbeda. Perbedaan fungsi gunting bisa dilihat dari bentuk, mata gunting, besar, dan panjangnya. Berikut beberapa gunting, serta penggunaannya: