Langsung ke konten utama

Cita-citaku (bukan lagunya susan)

saya pernah menulis sebuah status yang merupakan sebuah mimpi yang sedang direalisasikan sekarang ini. saya menulis "memimpikan sekolah yang bersih, sehat, indah, nyaman, rimbun, berprestasi dan mandiri..." untuk mewujudkan cita-cita besar itu, saya yang tahun ini diharuskan menjadi kepala sekolah SMA Babussalam bandung, mencoba mencanangkan program Eco Pesantren (pesantren dan sekolah berwawasan lingkungan).

ada empat program besar yang saya lakukan.

pertama, penataan administrasi dan lingkungan sekolah.
ini dilakukan dengan pembenahan administrasi sekolah yang kurang mendukung proses pembelajaran dan kurang mendukung kepala sekolah dalam memonitoring siswa dan orang-orang yang terlibat di sekolah.

penataan sekolah pun saya lakukan dengan memperbaiki beberapa fasilitas di sekolah dan pembuatan taman-taman sekolah. kali pertama, bersama para santri membersihkan lahan di sekitar sekolah dan persiapan penanaman. acara penting seperti ini tak akan lengkap tanpa ngaliwet, makan-makan dengan lauk sederhana ikan asin peda, tahu, sambal dadakan dan lalab. karena semua newbie, maka hanya bisa terlaksana sedikit saja. yang penting hepy deh.

mimpi terus bergulir dan semakin besar. dari keingingan memiliki taman belajar sekolah, saya berubah dan ingin memiliki hutan belajar sekolah yang memiliki minimal 1000 jenis tanaman.

kedua, pengelolaan sampah.

sampai saat ini kami menggulirkan program BANK SAMPAH SEHAT CERIA, yang justru dapat sambutan sangat heboh dari anak SD dan TK. Bank sampah ini adalah hasil peniruan dari pola yang sudah diterapkan di Yogya. selain itu, kami juga mengikuti pola KEBUNKU, Kertas Bekas untuk Hijaukan Hutanku (nama diadaptasi dari program yang sama yang digulirkan oleh Sano, salah seorang mahasiswa ITB).

dalam program ini saya sebagai pemulung yang siap memulung kertas-kertas bekas yang akan saya jual dan hasilnya saya belikan tanaman dan biaya pendukung program ini.
untuk itu,  sementara ini saya hanya menerima kertas kertasan saja (kalau ada yang mau nyumbangin rumah bekas dan mobil bekas akan saya terima he he he).

kalau sampah non organik kami jual, sampah organiknya akan diusahakan sebagai kompos dan pupuk organik.

ketiga, pelatihan-pelatihan
ada empat pelatihan yang akan dilaksanakan. pelatihan ternak dan budidaya lebah madu, pelatihan budi daya tanaman, pelatihan pemanfaatan sampah.

nah itu dulu deh program eco pesantren saya.

bagi yang berdomisili di bandung dan punya kertas bekas yang bisa disumbangkan dapat menghubungi saya pada nomor 022 76567242.

buat yang mau ikut mensukseskan program ini dengan menyumbangkan ide dapat ditulis di komentar.

buat yang mau ikutan menyumbangkan dananya dapat dikirim melalui :
Rek BCA KCU DAGO a/n Fajruddin Muchtar
no 7770529845



Komentar

  1. Subhanallah,,
    mimpi yang indah
    semoga tercapai
    *sayangnya saya bukan urang bandung, jadi gak bisa bantu langsung

    BalasHapus
  2. trima kasih kunjungannya... mudah-mudhan tercapai ya...

    BalasHapus
  3. agro pesantren juga ok and santri2nya dibekali semangat entrepreneurship

    BalasHapus
  4. semoga tercapai cita2nya ya jar...

    BalasHapus
  5. kelasku bertiangkan pohon pohon kokoh...
    beratapkan daun daun hijau nan rimbun...
    dan rumput hijau menjadi landasannya...
    tanpa dinding yang membatasi...

    maunya sih puisi...

    BalasHapus
  6. itusih sekolahannya tarzan bal...

    BalasHapus
  7. Cuaca mendukung, alam cocok.. kurang apalagi kang..
    cita-citamu sudah terwujud kan... tinggal meneruskan yah...

    BalasHapus
  8. tapi aku mau komen makanannya boleh kan? itu liwetnya kok ga keliatan...baru daunnya aja yg ngampar....hmmm enak kayaknya ya...

    BalasHapus
  9. mana enak yang...cuma daun doang kok...?

    BalasHapus
  10. belum mateng kak.... baru juga nyari kayu bakarnya....

    BalasHapus
  11. ayam nya juga lagi dikejar... ikannya baru dipancing... ihiks

    BalasHapus
  12. lha gitu kok udah mejeng duluan... he he he

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jombang dan Tempuyung, (hampir) Serupa tapi Tak Sama

Tulisan saya berjudul Jombang Ternyata bisa dimakan , yang dishare di Grup herba facebook mendapat tanggapan berharga. Dari tanggapan seorang facebooker -dengan nama yang unik, Senopati Visionaris Revolusi Energi  saya mengetahui bahwa jombang dan tempuyung adalah tumbuhan yang berbeda namun mirip. Dari sisi nama jombang memiliki nama latin Taraxacum officinale, sedang tempuyung punya nama latin Sonchus arvensi. Saya juga sempat dibuat bingung oleh penyebutan dua nama berbeda itu untuk satu tumbuhan. Dan.... setelah dijelaskan mas Seno saya mengerti bahwa jombang dan tempuyung itu (hampir) serupa tapi tak sama. Menurut apa yang bisa saya tangkap dari masukan di grup, perbedaan mencolok jombang dan tempuyung (selain namanya beda) adalah dari bentuk fisik. 1. Daun. a. Jombang dan tempuyung mempunyai daun yang hampir mirip. Pinggiran daunnya bergerigi. Yang beda adalah, kalau jombang permukaan daunnya halus dan mengkilat sementara tempuyung, cenderung agak kasar dan

Gunting Taman. Ragam dan Fungsinya

Agar tanaman kita selalu tampak indah, tentu kita harus rajin "meriasnya". Untuk itu, kita perlu memiliki alat berupa gunting. Kendati bahan dasar gunting sama-sama terbuat dari baja (stainless steel) dan sama-sama untuk memotong, tapi fungsi tiap gunting berbeda. Perbedaan fungsi gunting bisa dilihat dari bentuk, mata gunting, besar, dan panjangnya. Berikut beberapa gunting, serta penggunaannya:

Vertikal Garden dengan Botol Bekas

  Setelah menyaksikan sebuah video di Youtube tentang pembuatan vertikal garden dengan menggunakan botol kemasan bekas, maka saya juga mencoba membuatnya.Bahan yang saya pakai adalah botol kemasan 1 liter, cutter, gunting, tali dan media tanam.  Sebelum bahan lengkap, saya sudah menyemai bibit sosin sepekan sebelumnya. Bibit sayuran biasanya memang cuma sepekan (ada juga yang 10 hari)akan bertunas dan siap untuk ditanam. Hal itu dilakukan untuk efisiensi waktu. Jadi sambil mengumpulkan botol bekas, bibit bisa disemai.