Langsung ke konten utama

Krisis di antara seuntai keindahan




nama desa saya adalah ciburial. desa yang sangat indah dan memiliki pemandangan alam yang menarik. ciburial sendiri artinya air yang sangat berlimpah (ngaburial). namun saat ini, kondisinya tidak seperti namanya. bahkan sering saya berseloroh kalau sekarang ini sudah saatnya ciburial ganti nama jadi hese cai (susah air).

hampir seluruh penduduk desa mengandalkan mata air sebagai sumber air. era tahun 80-an memang air cur-cor (muncul dan mengalir) di mana-mana, sehingga banyak orang yang punya kolam ikan. nah pada era 90-an ketika wilayah ini semakin terbuka dan memang didukung oleh keindahan alamnya, banyak sekali orang yang membangun villa dan rumah. hal ini secara langsung berdampak pada persediaan air tanah yang menjadi andalan penduduk.

hari ahad kemarin (...) sambil jalan-jalan sore menyusuri daerah cibengang sambil memotret kawasan ciwangun-cibengang yang ada mata air andalan kampung babakan dan lebak siuh. kondisinya sangat memprihatinkan.

tempat itu, dulunya adalah kawasan hijau yang banyak ditumbuhi oleh bambu. di bagian atas juga terdapat berbagai macam pohon besar. saat ini, bambu-bambu sudah ditebang, dan lokasi penampungan air sudah sangat terbuka. saya tidak tahu akan dijadikan apa lokasi itu. namun melihat dari pembukaan areal di sekitanya, saya memperkirakan bahwa daerah itu akan dijadikan komplek perumahan. itu berarti bahwa daerah serapan air akan tergusur.akibatnya sangat nyata.

saya memperkirakan kalau musim kemarau yang akan datang masyarakat kampung babakan dan lebak siuh akan mengalami kesulitan air yang sangat parah.

ironis betul. di tengah keindahan alamnya, terdapat potensi krisis yang sangat serius.

Komentar

  1. Ciburial teh di Dago atas ya kang ??

    BalasHapus
  2. iya... belum pernah ke daerah sini?

    BalasHapus
  3. senasib dg banyak daerah lain di Jawa, mas.
    di Jogja juga banyak yang jadi ancur karena kedatangan orang kaya :)

    BalasHapus
  4. aku belum pernah kesana jar...

    BalasHapus
  5. kesan pertama: lokasinya emang melangit alias deket langit

    BalasHapus
  6. daerah sono aja krisis, apalagi daerah sini ya?? BUANJIRRR...!!

    BalasHapus
  7. sungguh sesuatu hal yang ironis, tapi alhamdulillah, di kampung saya meskipun musim kemarau air tetap melimpah... warga kampung secara bersama-sama memiliki kesadaran, dan kemauan bertindak untuk merawat pohon-pohon yang tumbuh (yang ada di kampung)...sehingga pohon-pohon dan secara luasnya lingkungan masih dapat dikendalikan dari pengrusakan yang saat ini sedang merajalela..

    BalasHapus
  8. dago oh dago.......


    *eh ciburial ya....hehe*

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jombang dan Tempuyung, (hampir) Serupa tapi Tak Sama

Tulisan saya berjudul Jombang Ternyata bisa dimakan , yang dishare di Grup herba facebook mendapat tanggapan berharga. Dari tanggapan seorang facebooker -dengan nama yang unik, Senopati Visionaris Revolusi Energi  saya mengetahui bahwa jombang dan tempuyung adalah tumbuhan yang berbeda namun mirip. Dari sisi nama jombang memiliki nama latin Taraxacum officinale, sedang tempuyung punya nama latin Sonchus arvensi. Saya juga sempat dibuat bingung oleh penyebutan dua nama berbeda itu untuk satu tumbuhan. Dan.... setelah dijelaskan mas Seno saya mengerti bahwa jombang dan tempuyung itu (hampir) serupa tapi tak sama. Menurut apa yang bisa saya tangkap dari masukan di grup, perbedaan mencolok jombang dan tempuyung (selain namanya beda) adalah dari bentuk fisik. 1. Daun. a. Jombang dan tempuyung mempunyai daun yang hampir mirip. Pinggiran daunnya bergerigi. Yang beda adalah, kalau jombang permukaan daunnya halus dan mengkilat sementara tempuyung, cenderung agak kasar dan

Gunting Taman. Ragam dan Fungsinya

Agar tanaman kita selalu tampak indah, tentu kita harus rajin "meriasnya". Untuk itu, kita perlu memiliki alat berupa gunting. Kendati bahan dasar gunting sama-sama terbuat dari baja (stainless steel) dan sama-sama untuk memotong, tapi fungsi tiap gunting berbeda. Perbedaan fungsi gunting bisa dilihat dari bentuk, mata gunting, besar, dan panjangnya. Berikut beberapa gunting, serta penggunaannya:

Vertikal Garden dengan Botol Bekas

  Setelah menyaksikan sebuah video di Youtube tentang pembuatan vertikal garden dengan menggunakan botol kemasan bekas, maka saya juga mencoba membuatnya.Bahan yang saya pakai adalah botol kemasan 1 liter, cutter, gunting, tali dan media tanam.  Sebelum bahan lengkap, saya sudah menyemai bibit sosin sepekan sebelumnya. Bibit sayuran biasanya memang cuma sepekan (ada juga yang 10 hari)akan bertunas dan siap untuk ditanam. Hal itu dilakukan untuk efisiensi waktu. Jadi sambil mengumpulkan botol bekas, bibit bisa disemai.