Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2014

7 Alasan Menabung Pohon

“Ketika pohon terakhir ditebang, Ketika sungai terakhir dikosongkan, Ketika ikan terakhir ditangkap, Barulah manusia akan menyadari bahwa dia tidak dapat memakan uang.” Kutipan itu langsung mengingatkan saya pada film animasi Hollywood, Wall E. Sebuah film fiksi fantasi tentang masa depan kehidupan manusia pada tahun 2110 yang didominasi oleh teknologi nan canggih, tapi tetap artificial. Ada kerinduan para penghuni pesawat angkasa itu pada kehidupan bumi yang asri. Oleh karena itu komandan pesawat AXIOM, membuat sebuah robot bernama Eve untuk mencari tanda-tanda kehidupan di bumi yang sudah sangat tercemar. Eve kemudian bertemu dengan Wall E, sebuah robot terdahulu yang bertugas membersihkan bumi. Wall E lah yang menemukan pohon terakhir dan merawatnya dalam sebuah sepatu usang.  Dalam petualangan yang panjang, berliku dan mendebarkan sampailah “tanda kehidupan terakhir” itu kepada komandan kapal yang kemudian memerintahkan untuk kembali membangun bumi. Film itu memanglah

Menabung Pohon dan Anggrek

anggrek di changi - dok fajr muchtar Betapa irinya saya ketika menjejakan kaki di Bandara Udara Changi. Rapi, indah, hijau dan cantik. Satu hal yang paling saya sukai adalah maskot yang mereka gunakan untuk mempercantik bandara itu adalah anggrek. Anggrek berbagai jenis mulai dari yang hibrid sampai yang spesies dipajang dengang sangat rapi. Tiap sudut dan tempat-tempat yang cukup luas dibuatkan taman anggrek yang elok. Betah dibuatnya. Hal yang berbeda ketika saya masuk ke Bandara Udara Soetta atau Bandara Husein Sastranegara. Tak akan  saya tulis secara detil karena semakin membuat kening ini  berkerut dan sakit hati . Ironis. Padahal Indonesia memiliki kekayaan anggrek yang sangat luar biasa. Terdapat 4000-5000 jenis anggrek sehingga Indonesia disebut sebagai Land of Orchids. Dengan kekayaan anggreknya, Indonesia sendiri baru padatahun 1993, melalui Keputusan Presiden No. 4 Tahun 1993 resmi menjadikan 3 bunga sebagai Bunga Nasional, salah satunya adalah Phalaenopsis amab

Wali Pohon dan Keberlangsungan Nabung Pohon

wali pohon - dok pribadi “Tapi ternyata saat ini perlu juga gerakan selamatkan pohon. Minggu kemarin saja di komplek saya ada 5 pohon besar 10-15 tahun yg akan ditebang dg alasan untuk perluasan rumah, akarnya merusak jalan dll. Sedih rasanya sudah ditanam akhirnya harus ditebang. kawatir percepatan penebangan pohon lebih tinggi dan penambahan pohon” keluh seorang pegiat lingkungan menyikapi kondisi yang ada di sekitarnya. Seperti itulah adanya, memelihara pohon yang sudah ditanam lebih sulit daripada menanamnya. Saya sendiri mengalami hal seperti itu. dalam satu gerakan Eco Pesantren, saya dengan santri-santri  Pesantren Babussalam  menanam 3000 pohon di kecamatan Cimenyan. Sebulan setelah penanaman, diadakan pendataaan tanaman yang masih ada. Ternyata sebagian besar sudah hilang entah kemana. Gerakan Nabung Pohon adalah gerakan yang sangat bagus, namun tidak akan berhasil jika setelah menanam ditinggalkan begitu saja tanpa ada yang menjaga atau memeliharanya.

Prasasti Curug Dago: Apa Yang Kau Cari Rama?

Add caption Apa sebetulnya yang dicari oleh dua raja dari Thailand di Curug Dago? Tak ada yang bisa memastikan. Yang jelas ada dua prasasti yang menandai kedatangan mereka ke curug itu.  Prasasti pertama tertulis sebagai berikut, “Raja Rama berkunjung ke Bandung saat berumur 34 tahun, sebagai peringatan ibu kota Kerajaan Thai Ratanakosin”. Raja Thailand itu diperkirakan datang ke Curug Dago pada tahun 1902. Prasasti itu juga dihiasi dengan tapak kaki, tangan dan bintang segilima. Prasasti kedua menandai kedatangan cucu Raja Rama 27 tahun kemudian. Prasastinya tertulis, “Prajatipok Paramintara. Tahun Budha 2472 (tahun 1929). Pada tahun 1991. Kerajaan Thailand meminta kepada Pemerintah Indonesia untuk memberikan pengamanan dan melestarikan prasasti tersebut. Lalu dibuatkanlah semacam saung yang melindungi dua prasasti itu. Saya tak bisa membayangkan kalau itu tidak dilindungi saung-saungan. Tahu kan, bagaimana sadisnya budaya vandalisme pengunjung kita. Curug Dago, masih te

Tanami lahan tidur dengan jengkol

Negeri ini memang panggung sandiwara kehidupan yang riuh. Belumlah reda masalah Centuri, muncul dugaan korupsi Hambalang yang diduga melibatkan petinggi Partai Demokrat. Bola panas liar terus menggelinding menghantam PKS. Belum beres juga sudah muncul lagi pemboman di Poso. itu baru sebagian isu panas yang saya ingat. Di panggung ini, tiba-tiba saja ada berita harga jengkol (Archidendron pauciflorum) melambung tinggi, melampaui harga daging (Kompas 04/06/2013). Kalau dulu harga jengkol melambung tinggi mungkin Bang Iwan Fals akan mengganti syair lagunya menjadi Tangisan pertamamu ditandai bbm membumbung tinggi (melambung) Maafkan kedua orangtuamu k alau tak mampu beli JENGKOL…  aih ironis banget. memangnya anak akan diberi jengkol? Menurut Wamen  Bayu Krisnamurthi sebagaimana dikutip dari TEMPO, lonjakan harga jengkol itu akibat turunnya pasokan Pohon jengkol, katanya, bisa tumbuh setinggi 10-25 meter. Tanaman itu bisa berbuah sepanjang tahun, tapi panen rayanya terjadi s

Menanam Jombang

(http://khasiat-obatherbal.blogspot.com) Ketika saya membaca bahwa jombang ( Taraxacum officinale),  sama dengan tempuyung ( Sonchus arvensi) , niat saya menanamnya hilang sama sekali. Pasalnya tempuyung kan banyak didapat di depan rumah saya. Jadi tak perlu menanamnya. Namun, setelah mendapat koreksi dari grup herba, niat saya menanam jombang langsung dieksekusi. Saya mendapat biji jombang, saat mengikuti pelatihan dasar hidroponik. Saat melihat ada tumbuhan dengan nama jombang, langsung tertarik dan ingin menanamnya. kebetulan saat itu sedang berbunga dan sepertinya bunganya sudah siap untuk beterbangan. Setelah mekar dengan warna kuning, bunga jombang akan mengeluarkan bijinya yang memiliki parasut. dengan parasutnya itu lah jombang berkembang biak dengan mudah. Nama asingnya mungkin lebih enak didengar. Tumbuhan asli eropa ini disebut juga bunga dandelion Nah sekarang tinggal menunggu pertumbuhan Jombang atau si bunga dandelion ini. apakah akan tumbuh dan berapa

Jombang dan Tempuyung, (hampir) Serupa tapi Tak Sama

Tulisan saya berjudul Jombang Ternyata bisa dimakan , yang dishare di Grup herba facebook mendapat tanggapan berharga. Dari tanggapan seorang facebooker -dengan nama yang unik, Senopati Visionaris Revolusi Energi  saya mengetahui bahwa jombang dan tempuyung adalah tumbuhan yang berbeda namun mirip. Dari sisi nama jombang memiliki nama latin Taraxacum officinale, sedang tempuyung punya nama latin Sonchus arvensi. Saya juga sempat dibuat bingung oleh penyebutan dua nama berbeda itu untuk satu tumbuhan. Dan.... setelah dijelaskan mas Seno saya mengerti bahwa jombang dan tempuyung itu (hampir) serupa tapi tak sama. Menurut apa yang bisa saya tangkap dari masukan di grup, perbedaan mencolok jombang dan tempuyung (selain namanya beda) adalah dari bentuk fisik. 1. Daun. a. Jombang dan tempuyung mempunyai daun yang hampir mirip. Pinggiran daunnya bergerigi. Yang beda adalah, kalau jombang permukaan daunnya halus dan mengkilat sementara tempuyung, cenderung agak kasar dan

Jombang ternyata bisa dimakan

Saya baru tahu kalau jombang itu adalah nama sebuah tumbuhan. Ketika berkunjung ke Jendela Alam, saya lihat sebuah pot bertuliskan JOMBANG. Ternyata -lagi- tumbuhan ini banyak tumbuh di sekeliling rumah. Di selokan, tembok yang lembab. Luasnya penyebaran tumbuhan ini mungkin disebabkan karena dia memiliki bunga seperti dandelion, sehingga bisa terbang ke mana saya sesuai aliran angin. Tumbuhan dengan nama latin  Taraxacum officinale dengan nama lainnya adalah taraksakum (Jawa). NAMA ASING Pu gong ying (C), dandelion (I). NAMA SIMPLISIA Taraxaci Herba (herba jombang). Dari segi fisik memang ada kemiripan dengan tempuyung ( onchus arvensis )  namun hanya mirip tapi tak sama. Menurut situs Sentra Iptek manfaat jombang ini banyak sekali lho. Jombang rasanya manis, sedikit pahit, sifatnya dingin. Herba ini masuk meridian hati (liver) dan lambung, serta berkhasiat tonik pada liver dan darah. Selain itu, juga berkhasiat antibiotik, antiradang; menghilangkan bengkak, menghancurkan su

Memanfaatkan lahan

"Jangan biarkan sejengkal tanahpun tak menghasilkan" kata bapak saya mengutip Natsir. Saya mencoba menerjemahkannya dalam urban farming. Urban farming merupakan aktivitas pertanian di dalam atau di sekitar kota yang melibatkan ketrampilan, keahlian dan inovasi dalam budidaya dan pengolahan makanan.  Konsep urban farming adalah memanfaatkan lahan tidur di perkotaan yang dikonversi menjadi lahan pertanian produktif hijau yang dilakukan oleh masyarakat dan komunitas sehingga dapat memberikan manfaat bagi mereka.

Baki Semai, Manfaat dan Jenisnya

Baki semai (seedling tray) adalah tatakan berbahan dasar plastik yang biasa digunakan sebagai wadah penanaman sehingga biiji bisa membentuk akar sendiri sebelum ditanam dilokasi akhir.  Penggunaan baki semai ini memiliki banyak keuntungan dibandingkan dengan metode penyemaian tradisional/ konvensional. Beberapa keuntungan penggunaan tray semai ini adalah:

Vertikal Garden dengan Botol Bekas

  Setelah menyaksikan sebuah video di Youtube tentang pembuatan vertikal garden dengan menggunakan botol kemasan bekas, maka saya juga mencoba membuatnya.Bahan yang saya pakai adalah botol kemasan 1 liter, cutter, gunting, tali dan media tanam.  Sebelum bahan lengkap, saya sudah menyemai bibit sosin sepekan sebelumnya. Bibit sayuran biasanya memang cuma sepekan (ada juga yang 10 hari)akan bertunas dan siap untuk ditanam. Hal itu dilakukan untuk efisiensi waktu. Jadi sambil mengumpulkan botol bekas, bibit bisa disemai.

Gunting Taman. Ragam dan Fungsinya

Agar tanaman kita selalu tampak indah, tentu kita harus rajin "meriasnya". Untuk itu, kita perlu memiliki alat berupa gunting. Kendati bahan dasar gunting sama-sama terbuat dari baja (stainless steel) dan sama-sama untuk memotong, tapi fungsi tiap gunting berbeda. Perbedaan fungsi gunting bisa dilihat dari bentuk, mata gunting, besar, dan panjangnya. Berikut beberapa gunting, serta penggunaannya:

Peralatan Berkebun

Sumber :  http://benihbijibunga.blogspot.com Untuk berkebun, sebenarnya tidak perlu modal yang besar. Apalagi kalau hanya untuk sekedar hobby yang ingin ditekuni dengan serius.  Di sekeliling kita, banyak benda-benda tidak terpakai yang kadang malah menjadi masalah, karena tidak terpakai dan seringkali bisa mencemari lingkungan. Dan benda-benda begitu itu, bisa digunakan dalam hobby berkebun ini. Berikut benda-benda yang saya gunakan dalam berkebun bunga dan sayur:

Perlengkapan Berkebun yang Sebaiknya Anda Miliki Dirumah

Sumber dari :  http://architectaria.com Pada edisi lalu kita telah membahastips dan cara berkebun yang benar. Seperti yang kita tahu, dalam berkebun tentu banyak aktifitas yang harus Anda lakukan, yang meliputi pengolahan lahan, penyebaran benih, penanaman pohon, hingga proses perawatan yang perlu dilakukan secara berkala. Dalam menjalankan semua kegiatan itu, kita memerlukan alat-alat berkebun yang tepat. Sehingga, kegiatan berkebun kita menjadi lebih lancar. Alat-alat berkebun tentu saja memiliki spesifikasi khusus yang didesain untuk tujuan berbeda. Maka dari itu, sebelum memulai aktifitas Anda di kebun, pastikan bahwa alat-alat di bawah ini telah Anda miliki. Jika belum, mungkin Anda perlu mampir sejenak di toko-toko yang menjual alat berkebun.