Langsung ke konten utama

Vertikal Garden dengan Botol Bekas

 Setelah menyaksikan sebuah video di Youtube tentang pembuatan vertikal garden dengan menggunakan botol kemasan bekas, maka saya juga mencoba membuatnya.Bahan yang saya pakai adalah botol kemasan 1 liter, cutter, gunting, tali dan media tanam. Sebelum bahan lengkap, saya sudah menyemai bibit sosin sepekan sebelumnya. Bibit sayuran biasanya memang cuma sepekan (ada juga yang 10 hari)akan bertunas dan siap untuk ditanam. Hal itu dilakukan untuk efisiensi waktu. Jadi sambil mengumpulkan botol bekas, bibit bisa disemai.

Cukup lumayan juga mengumpulkan botol yang sewarna setipe. Setelah memilah beberapa botol akhirnya saya pasang juga dengan botol yang cukup beragam. Jumlah botol disesuaikan dengan berapa banyak dan tinggi vertikan garden yang mau dibuat. 

Ujung bawah botol dipotong dan botol yang sudah diisi media tanam diletakan di tempat tanam. Kebetulan saya ada besi pagar yang cukup masuk ujung atas botol. Akhirnya saya selipkan di besi itu, diikat hingga kuat. Botol yang sudah tersusun, dilubangi bagian tengahnya untuk meletakan bibit yang sudah cukup tinggi dan siap pindah.

Jika bibit sudah tertanam semuanya, maka vertikal garden pun siap menjadi penghasil sayuran di halaman rumah. tinggal memeliharnya. Pertanyaannya, bagaimana menyiramnya? di video terlihat cara membuat penyiraman sederhana sistem drop. Saya sendiri belum membuat. kalau sudah membuatnya, nanti saya akan coba tuliskan. selamat berkebun. 





Komentar

  1. Kereeeen iiiih ....tanaman apa aja ya yang bisa ditanam di media ini?

    BalasHapus
    Balasan
    1. untuk model begini tanaman sayur semusin seperti bayam, selada, sosin, pakcoy... hmmm apa lagi ya. Btw terima kasih sudah mampir

      Hapus
  2. waooww... bisa tuh dipraktekan di rumah. terima kasih info nya :)

    BalasHapus
  3. bagus om, bisa dicoba dirumah nih..

    BalasHapus
    Balasan
    1. mari kita hijaukan bumi kita... terima kasih

      Hapus
  4. Mantap, saya dah coba dsamping rumah sekarang tinggal pindah bibit aja.
    cuma ada kendala pas penyiraman, gimana spaya air itu titik titik aja nggak deras, jadi media nggak terlalu basah.
    www.muhammadmahran.blogspot.com

    BalasHapus
  5. Disiramnya pake cara manual apa sistem drop kayak tanamana hidroponik pak?

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jombang dan Tempuyung, (hampir) Serupa tapi Tak Sama

Tulisan saya berjudul Jombang Ternyata bisa dimakan , yang dishare di Grup herba facebook mendapat tanggapan berharga. Dari tanggapan seorang facebooker -dengan nama yang unik, Senopati Visionaris Revolusi Energi  saya mengetahui bahwa jombang dan tempuyung adalah tumbuhan yang berbeda namun mirip. Dari sisi nama jombang memiliki nama latin Taraxacum officinale, sedang tempuyung punya nama latin Sonchus arvensi. Saya juga sempat dibuat bingung oleh penyebutan dua nama berbeda itu untuk satu tumbuhan. Dan.... setelah dijelaskan mas Seno saya mengerti bahwa jombang dan tempuyung itu (hampir) serupa tapi tak sama. Menurut apa yang bisa saya tangkap dari masukan di grup, perbedaan mencolok jombang dan tempuyung (selain namanya beda) adalah dari bentuk fisik. 1. Daun. a. Jombang dan tempuyung mempunyai daun yang hampir mirip. Pinggiran daunnya bergerigi. Yang beda adalah, kalau jombang permukaan daunnya halus dan mengkilat sementara tempuyung, cenderung agak kasar dan

Gunting Taman. Ragam dan Fungsinya

Agar tanaman kita selalu tampak indah, tentu kita harus rajin "meriasnya". Untuk itu, kita perlu memiliki alat berupa gunting. Kendati bahan dasar gunting sama-sama terbuat dari baja (stainless steel) dan sama-sama untuk memotong, tapi fungsi tiap gunting berbeda. Perbedaan fungsi gunting bisa dilihat dari bentuk, mata gunting, besar, dan panjangnya. Berikut beberapa gunting, serta penggunaannya: